Upaya Perbaikan Gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang dan status gizi buruk, serta mempertahankan keadaan status gizi baik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :

  1. Peningkatan pemberian ASI eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat bagi bayi dari sisi aspek gizi (kolostrum yang mengandung Imunoglubulin A/IgA, Whei-Casein, Decohexanoic/DHA dan arachidonic/ AA dengan komposisi sesuai), aspek Imunologik (selain IgA, terdapat Laktoferin, Lysosim dan jenis leucosit yaitu Brochus-Associated Lymphocyte/ BALT, Gut Associated Lymphocite Tissue/ GALT, Mammary Associate Lymphocite Tissue/ MALT serta faktor bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara anak dan ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomi serta aspek penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/ MAL) selain aspek–aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi secara mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS).

2. Pemberian MP-ASI

Pemberian MP-ASI pada anak umur 6 – 24 bulan yaitu pemberian  makanan pendamping ASI pada anak usia  6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari, dan pemberian PMT Pemulihan pada balita sesuai dengan tatalaksana gizi di wilayah puskesmas Cisadea.

3. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita

Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Kekurangan vitamin A pada ibu hamil juga berisiko meningkatkan kebutaan. Pemberian vitamin A di wilayah puskesmas Cisadea mengikuti jadwal yang telah pemerintah tetapkan yaitu bulan Februari dan Agustus.

4. Pemantauan status gizi balita dan penanganannya

Pengukuran status gizi dengan indikator berat badan menurut umur (BB/U) merupakan salah satu indeks antropometri yang memberikan gambaran massa tubuh seseorang. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan yang mendadak seperti terkena penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan/ status gizi balita dilakukan melalui penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan.

5. Pemberian tablet Fe

Tablet Zat besi (Fe) adalah suatu tablet mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Tablet ini sangat diperlukan oleh ibu hamil. Sudah selayaknya seorang ibu hamil akan mendapatkan minimal 90 tablet Fe selama kehamilannya dan diberikan secara gratis. Tablet Fe sangat penting bagi Ibu Hamil karena dapat mencegah terjadinya anemi defisiensi besi, mencegah terjadinya perdarahan pada saat persalinan, dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi janin. Mencegah anemi dan perdarahan pada ibu hamil dapat menurunkan angka kematian ibu.